fbpx

Minuman Susu Kedelai Sangat Baik untuk Penyintas Covid 19

Share Artikel ini

Kedelai dikenal sebagai kacang-kacangan yang mengandung beberapa zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh, meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan kandungan lainnya. Kandungan gizi yang kaya pada kedelai dapat membantu memperbaiki sistem imun tubuh dan menambah stamina, sangat baik dikonsumsi oleh Penyintas Covid 19. Kedelai dengan berbagai macam varian produknya sangat baik dikonsumsi oleh masyarakat, terutama di masa pandemi ini.

Demikian disampaikan oleh Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) saat menjadi Narasumber dalam acara WEBINAR yang bertajuk “Manfaat Sari Kedelai Sebagai Sumber Protein Nabati untuk Kesehatan Mayarakat di Masa Pandemi COVID 19”, Sabtu, 17 Juli 2021. Acara Webinar tersebut dihelat oleh CV PUSPITA dengan didukung oleh USSEC (US Soybean Export Council) dan Soybean Indonesia.

Selain mendatangkan Prof Ahmad Sulaeman sebagai Narasumber, Webinar tersebut juga menghadirkan narasumber lainnya, yaitu Dr Dadi Hidayat Maskar dari USSEC Soyfood Indonesia.

Dalam pengakuannya, Prof Ahmad Sulaeman menyebutkan bahwa Susu Kedelai sangat baik untuk memperbaiki sistem imun tubuh dan menambah stamina. Dan itu bermanfaat dalam pemulihan penyintas Covid 19. “Itu bukan omong kosong ya. Saya sendiri yang membuktikannya,” ujarnya.

Lebih lanjut Prof Ahmad mengkisahkan bahwa sekitar bulan Februari 2021 lalu, ia dinyatakan positif Covid 19 dan harus melakukan isolasi. Dua minggu lamanya ia menjalani isolasi di Rumah Sakit dan dilanjutkan isolasi mandiri di rumah selama dua minggu. “Selama saya isolasi ada teman yang namanya Mas Hendri ngirim Susu Kedelai. Dan itu benar-benar membantu meningkatkan sistem imun dan membuat saya bugar kembali. Alhamdulillah, Allah kembali memberi saya nafas.”

Karena itu, Prof Ahmad Sulaeman merasa masyarakat harus banyak tahu tentang kandungan Susu Kedelai dan makanan-makanan yang berbahan dasar kedelai yang banyak tersebar di masyarakat, dan harganya pun relatif murah sehingga terjangkau oleh masyarakat, terutama di masa Pembatasan Sosial yang digencarkan oleh pemerintah untuk mengurangi penularan Covid 19.

“Jika masyarakat tahu, semestinya tidak perlu ada panic buying, memborong susu dalam kaleng seperti yang kita dapatkan infonya beberapa waktu yang lalu,” lanjutnya.

Dalam pemaparan presentasinya, Prof. Ahmad Sulaeman banyak mengulas kandungan gizi kedelai dan manfaatnya bagi kesehatan manusia. Kedelai kering mengandung 36% protein, 19% minyak, 35% karbohidrat (17% nya serat pangan), 5% mineral dan beberapa komponen lain termasuk vitamin.

Protein Kedelai merupakan salah satu sumber protein pangan yang paling murah, substitusi protein hewani yang baik, prodil gizinya kecuali asam amino sulfur (methionin dan sistein) hampir sama dengan asam amino protein hewani sebab protein kedelai mengandung kebanyakan asam amino esensial yang dibutuhkan untuk gizi hewan dan gizi manusia.

Jika ditilik dari klasifikasi kualitas protein melalui metode Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score, protein yang terkandung dalam kedelai memiliki nilai biologi sebesar 74, kedelai utuh 96, susu kedelai 91, dan telur 97.  Penilaian melalui metode Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score  ditentukan berdasarkan 3 karakteristik (FAO, 1991), yaitu jumlah protein dalam makanan, jumlah AAE dalam protein, dan kecernaan protein dalam usus kecil. Kendati demikian, kedelai mengandung dua protein cadangan kecil yang dikenal sebagai glycinin dan beta-conglycinin.

Kandungan gizi yang kaya dalam kedelai, menurut Prof Ahmad Sulaeman, sangat bermanfaat untuk kesehatan. Prof Ahmad merangkum manfaat kandungan gizi kedelai menjadi 10 kebaikan alami kedelai, yaitu:

  1. Alternatif protein yang lengkap untuk pengganti sumber hewani (makronutrien)
  2. Baik untuk membentuk tulang yang kuat dan mengurangi risiko osteoporosis)
  3. Untuk kesehatan otak
  4. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
  5. Mengurangi tekanan darah
  6. Mendongkrak sistem imun/kekebalan
  7. Perlindungan terhadap stress oksidatif
  8. Produk olahan kedelai mengandung sifat-sifat yang melindungi terhadap kanker
  9. Mengurangi risiko dan membantu pengobatan diabetes
  10. Dapat membantu mengatasi gejala-gejala menopause sedang

Prof Ahmad menyarankan menjadikan produk pangan dari kedelai sebagai pilihan makanan bagi masyarakat Indonesia yang menjalankan program diet. Baik juga sebagai pilihan konsumsi bagi vegetarian dan vegan. Di Indonesia, banyak dikembangkan makanan berbahan dasar kedelai, baik yang difermentasi seperti tempe, kecap, tauco, miso, natto, pasta kedelai, maupun yang non fermentasi, seperti Sari Kedelai, tahu, kecambah kedelai, tepung protein kedelai toasted.

Dengan varian pangan berbahan kedelai itu, orang Asia mengkonsumi kedelai per hari sebanyak 20-80 g, ekivalen 25 dan 100 mg total isoflavones dan 8-50 g protein kedelai. Ini yang membedakan dengan orang barat yang produk kedelai hanya 1–3 g per hari. Kebanyakan makanan yang dikonsumsi berupa minuman kedelai, breakfast cereals, dan soy burger. Namun, kini, orang barat pun mulai mengkonsumsi produk fermentasi seperti tempe dan TVP (Texturized Vegetable Product).

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *